Rabu, 27 September 2017

Pesona Wisata Alam Tebing Keraton di Bandung

Salah satu tempat wisata alam di Bandung yang mulai “hits” diperbincangkan banyak orang pada sekitar tahun 2014 lalu dan popularitasnya terus naik dari tahun ke tahun. Tebing Keraton berada di daerah Dago ini juga sering disebut “Tebing Instagram”. Ya, alasannya ialah tebing ini mulai populer sejak banyak orang yang mempostingnya di banyak sekali akun sosial media mereka (terutama instagram).
Pesona Wisata Alam Tebing Keraton di Bandung

Diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Bapak Ahmad Heryawan Senin,2 Mei 2016. Tebing yang satu ini pada awalnya menjadi populer di kalangan para pecinta sepeda, alasannya ialah mereka biasanya bersepeda dari Kota Bandung hingga ke Tebing Keraton. Sudah tidak tabah ingin mengetahui ulasan lebih mendalam? Yuk, kita lanjutkan hingga simpulan artikel.

Pada bab setelah ini kami menulis beberapa kisah mistis Tebing Keraton bagi anda yang penasaran dengan banyak sekali kisahnya, namun apabila anda kurang menyukainya mampu pribadi lanjut pada bab pesona wisata alam Tebing Keraton.

Sejarah, Asal Usul, Misteri/Kisah Mistis, dan Pemberi Nama Tebing Keraton

Dulunya masyarakat sekitar lebih mengenal tempat ini dengan nama Pasir/Cadas/Karang Jontor. Dinamakan demikian alasannya ialah “pasir” dalam bahasa sunda berarti “bukit” dan “jontor” yang jikalau diartikan ke Bahasa Indonesia berarti “bengkak ke depan” (maaf sedikit sulit mengartikannya, semoga para pembaca dapat mendefinisikannya) atau jikalau belum terbayang definisinya itu ibarat bibir habis terkena pukulan.

Namun pada sekitar Mei 2014 tebing ini bermetamorfosis nama Tebing Keraton. Lalu siapa pemberi nama ini? Penamaan tebing ini dilakukan atas inisiatif salah seorang warga sekitar berjulukan Kang Ase. Penamaan tebing ini juga tentunya tidak asal.

Terdapat 2 definisi wacana penamaan Tebing Keraton.

Tebing Keraton yang jikalau diartikan maka artinya memiliki kemegahan, kemewahan, dan keindahan alam untuk dinikmati bersama atau Tebing Keraton yang jikalau diartikan maka kerajaan mahkluk halus atau banyak sekali hal lainnya yang berbau mistis.

Kerasukan pernah terjadi kepada pengunjung tempat ini, dan bukan hanya sekali tetapi sempat beberapa kali. Konon ada mahkluk halus yang berbicara melalui mediator bahwa tempat ini harus diberi nama “Bukit Keraton” alasannya ialah disana ialah keraton/kerajaan para mahkluk halus.

Karena banyak sekali dongeng mistis ini, Tebing Keraton juga bukan hanya dikunjungi oleh para pecinta alam tetapi juga oleh para pecinta mistis alasannya ialah rasa penasaran dan ingin tahu. Sempat ada komunitas mistis yang mengunjungi tempat ini untuk menguak misteri ini.

Menurut dongeng yang saya baca dari salah satu situs pecinta mistis, mediator pertama yang kemasukan membenarkan bahwa tempat ini memang “Kerajaan Ghaib” tapi selanjutnya mahkluk tersebut memberikan pesan untuk tetap menjaga dan melestarikan tempat ini dan jangan melaksanakan hal-hal yang bersifat negatif.

Akhirnya berganti ke mediator selanjutnya, mediator kedua memberikan hal yang sama dan menambahkan bahwa pada jaman dahulu kala ada tempat yang dijadikan untuk semedi oleh salah satu Prabu. Tempatnya berada di bawah tebing disitu terdapat sebuah curug dan memberikan pesan yang hampir sama dengan mediator sebelumnya.

Namun pada mediator selanjutnya Kang Ase ingin mencoba berkomunikasi, tapi mahkluk yang memasuki badan mediator hanya tertunduk dan memberi hormat kepada Kang Ase mengucapkan maaf dan setelah itu pamit.

Semua kisah diatas kembali pada kepercayaan agama masing-masing, namun saran penulis dimanapun kita berada di banyak sekali tempat wisata alam sebaiknya kita tetap menjaga dan menghormati kebudayaan dan kepercayaan dari masing-masing daerah.

Pesona Wisata Alam Tebing Keraton

Tebing Keraton berada pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut (mdpl). Ketika hingga diatas maka kita akan disuguhkan dengan pemandangan alam  Hutan Taman H.Juanda dengan pepohonan hijau yang menjulang tinggi. Tentu tidak hanya itu saja, kita sudah pasti dapat melihat kota kembang dari atas.

Selain itu kita mampu melihat Tangkuban Perahu dari kejauhan, sangat cantik sekali melihat Tangkuban Perahu, alasannya ialah akan terlihat terperinci bagaimana bentuk dari perahu yang terbalik. Penulis akan mengulasnya di kesempatan selanjutnya.

Tips Pemilihan Waktu

Sedikit tips dari penulis bagi anda yang ingin mengunjungi salah satu wisata alam di Bandung, ialah ketika matahari terbit dan matahari terbenam sebaiknya berkunjung pada demam isu kemarau. Untuk kenyamanan dan kemanan anda juga, alasannya ialah jikalau sewaktu berkunjung lalu hujan tentunya anda harus membawa perlengkapan juga ibarat payung dan lainnya terlebih kondisi tanah yang berair harus meningkatkan tingkat kewaspadaan anda semoga tidak terpeleset.

  • Jika anda mengunjungi pada ketika matahari akan terbit, mungkin anda akan kesulitan untuk mendaki alasannya ialah harus memakai alat penerangan ibarat senter atau mampu juga dari gadget anda. Pengorbanan ini tidak akan percuma alasannya ialah ketika matahari terbit dan anda sudah hingga diatas anda akan melihat matahari dari bawah mulai menyinari selah-selah pepohonan dan ibarat menyapu kabut.

  • Jika anda mengunjungi pada ketika matahari akan terbenam, anda akan disuguhkan dengan pemandangan yang menurut penulis cukup romantis apalagi bersama pasangan di wisata alam Bandung yang sedang populer. Awan- awan akan terlihat kekuning – kuningan dan begitu juga dengan pemandangan pepohonan yang disinari dengan warna kuning. Lama – lama matahari akan kembali lagi ke tempat awalnya dan kabut – kabut tipis akan mulai terlihat.
Rute dan Trek Tebing Keraton 

  1. Penulis memposisikan diri mulai dari Gerbang Tol Pasteur, alasannya ialah gerbang tol yang satu ini sepertinya menjadi favorit bagi para pengunjung dari luar Bandung. Ketika keluar dari Gerbang Tol Pasteur lurus terus, nanti anda ambil arah untuk naik ke Jembatan Layang Pasupati lurus terus. 
  2. Perhatikan disebelah kiri anda, alasannya ialah nanti akan ada jalan untuk turun jembatan. Setelah turun jembatan kemudian anda lurus terus, ketika ada belokan kiri lalu anda mampu pribadi ambil kiri (belokan ini patokannya ialah taman jomblo, akan terlihat disebelah kanan anda). Selanjutnya ada lurus terus saja mengikuti jalan, hingga nanti anda akan melihat McDonalds Simpang Dago disebelah kiri.
  3. Setelah anda melihat McDonalds Simpang Dago berarti rute yang anda lalui sudah benar, darisana anda masih lurus terus nanti anda akan melihat Sheraton Bandung Hotel & Towers di sebelah kanan anda. Lanjut perjalanan lurus lagi.
  4. Selanjutnya anda akan melihat Terminal Dago, tidak jauh didepannya akan ada jalan bercabang. Ambil yang kanan untuk menuju ke arah Bukit Dago Pakar. Tidak jauh beberapa ratus meter anda akan bertemu jalan bercabang lagi masih ambil percabangan jalan yang kanan.
  5. Selanjutnya anda akan melihat Indomaret di sebelah kiri anda, tidak jauh dari Indomaret ada belokan ke kiri. Anda belok kiri disana, belokan tersebut mengarah ke Taman Hutan Raya Ir.H.Juanda. Hati – hati setelahnya alasannya ialah anda akan bertemu tanjakan dan setelahnya bertemu parkiran Taman Hutan Raya. Masih lurus terus lanjutkan perjalanan.
  6. Pelankan laju kendaraan, alasannya ialah tidak jauh anda akan melihat jalan bercabang berdekatan dengan warung. Ada petunjuk jalan ke kanan untuk ke Bukit Dago Pakar Utara. Anda belok kanan.
  7. Selanjutnya tanjakan akan semakin menanjak dan jalanan aspal yang rusak, jadi tingkatkan kewaspadaan anda. Lurus terus hingga bertemu Warung Bandrek atau biasa disingkat “Warban”. Jika anda membawa kendaraan roda empat maka biasanya anda hanya akan mampu hingga sini dan naik ojeg keatas dengan tarif sekitar Rp. 50.000 (silahkan bernegosiasi), atau mampu jalan kaki sekitar 2 Km lagi.
  8. Lalu lurus lagi anda akan mulai melihat pemandangan pepohonan hijau dan beberapa pemukiman warga. Lalu tidak jauh akan ada belokan ke kiri sedikit curam dengan papan penunjuk sementara. Jika anda sudah menemui jalanan berbatu dan sangat curam makan hanya tinggal 100 meter lagi akan bertemu gapura pintu masuk wisata alam Tebing Keraton. Jika anda kurang jelas, mampu menggunakan alam penunjuk ibarat google maps atau yang lainnya.
Alamat Lokasi dan Informasi

Alamat : Kampung Cihargem Puncak RW.11, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Dago, Kabupaten Bandung Jawa Barat.
Koordinat Google Maps: -6.8351800, 107.6634118
Jam Operasional : 24 Jam

Harga Tiket Masuk dan Parkir 

Harga tiket untuk wisatawan lokal Rp. 11.000, sementara untuk wisatawan absurd Rp. 76.000(ada pembahasan harga tiket ini akan diturunkan menjadi Rp. 51.000 tetapi penulis belum mendapat kepastian informasinya).

Parkir motor Rp. 5.000 dan parkir kendaraan beroda empat Rp. 10.000. Biaya camping Rp. 40.000 (membawa peralatan tenda sendiri), jikalau anda tidak ingin membawa peralatan dan sebagainya anda mampu membayar Rp. 140.000 biaya tersebut sudah termasuk tiket, sarapan, tenda, dan alat penerangan.
Sumber http://www.tempatwisatabandung.com/

0 komentar:

Posting Komentar