Rabu, 27 September 2017

Taman Sejarah Wisata Edukasi Seru Sambil Bermain Air

Taman Sejarah dibuka pada final Januari 2017, meskipun belum diresmikan namun sudah dibuka untuk umum. Berbeda dengan Taman Superhero, Taman Jomblo, ataupun taman - taman di Bandung yang lainnya.

Karena pada umumnya hanya dipergunakan untuk sekedar nongkrong atau silaturahmi, tetapi di disini Anda mampu mengetahui sejarah Bandung dari jaman Wiranatukusumah.

Taman Sejarah Wisata Edukasi Seru Sambil Bermain Air

Setiap kota tentu memiliki sejarahnya masing - masing, begitu juga dengan Kota Bandung. Inilah alasan Kang Emil membuat Taman Sejarah yang sudah selesai pada 22 Januari 2017. Meskipun belum diresmikan namun sudah dibuka untuk umum. Dikonfirmasi ketika berada di lokasi taman, Kang Emil membenarkan hal tersebut. Makara ada yang diresmikan dulu gres dibuka, ada juga yang dibuka dulu gres diresmikan.

Pada peresmiannya Ridwan Kamil mengundang keluarga besar Wiranatakusumah. Bukan tanpa tujuan, Anda yang membaca mungkin bertanya – tanya siapakah beliau? R.A.A Wiranatakusumah disebut sebagai Bapak pendiri Kota Bandung. Mungkin banyak yang belum mengetahui jasanya sebab tidak masuk buku sejarah dan lainnya.

Lokasi yang luasnya mencapai 2.600 meter persegi dulunya hanya menjadi kawasan parkir untuk pegawai pemerintah kota, tetapi kini disulap menjadi taman wisata edukasi Bandung.

Makara mencar ilmu sejarah di kawasan wisata tentu lebih menyenangkan daripada didoktrin menyerupai di kelas, lalu apa saja yang ada di Taman Sejarah?

Media Kaca dengan Ukiran dan Stiker 

Pemilihan media ini menurut penulis mengakibatkan tampak elegan, di Taman Sejarah terdapat kurang lebih 16 media beling yang berjejer rapih.

Di media beling tersebut terdapat stiker foto – foto Wali Kota Bandung mulai dari Bertus Coops (1928-1934), R.A. Atmadinata (1945-1945), R. Syamsoerizal (1945-1947), Ukar Bratakusumah (1947-1949), R. Enoch (1949-1957), R. Priatna Kusumah (1957-1966), R. Didi Djukardi (1966-1968), R. Hidayat Sukarmadidjaja (1968-1971), R. Otje Djoendjoenan (1971-1976), H.Utju Djoenaedi (1976-1978), R. Husein Wangsaatmadja (1978-1983), H.Ateng Wahyudi (1983-1993), Wahyu Hamidjaja (1993-1998), H.AA Tarmana (1998-2003), H.Dada Rosada S.H., M.Si (2003-2013), dan Mochamad Ridwan Kamil S.T. (2013-sekarang)

Bukan hanya stiker saja, tapi juga ada penjelasan secara singkat dari riwayat hidup dan juga prestasi – prestasi yang dicapai pada semasa hidupnya.

Kolam Kecil 

Di Taman Sejarah juga terdapat kolam kecil untuk kawasan bermain anak – anak biar tidak bosan setelah mencar ilmu sejarah. Dengan tinggi air hanya sebatas betis orang remaja sudah cukup untuk menyenangkan anak bermain lembap – basahan. Demi menjaga keamanan, tidak lupa ada beberapa petugas keamanan juga yang berjaga di sekitar lokasi.

Pada episode depan kolam renang ada lukisan, mungkin kalau sekilas Anda melihat hanya sebatas lukisan. Ketika penulis berkunjung juga berfikir yang sama, tapi coba lihat lagi sebab lukisan tersebut menceritakan asal – ajakan terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu.

Taman Sejarah Wisata Edukasi Seru Sambil Bermain Air

Relief 

Terdapat relief berwarna emas pada episode beberapa dinding, relief ini khusus dibuat untuk menceritakan sejarah Bandung pada abad Wiranatakusumah. Seperti yang sudah penulis katakan diawal, sebab banyaknya yang tidak tahu dia maka relief ini dibuat biar jasanya tidak dilupakan.

Alamat Lokasi Taman Sejarah 

Terletak di Jl.Aceh No.53, Babakan Ciamis, Sumur Bandung, Kota Bandung,40117. Taman ini terletak sempurna di belakang Taman Balaikota Bandung, sehingga kalau Anda selesai mengunjungi Taman Balaikota Anda mampu berjalan sedikit ke belakang.

Taman Sejarah tidak memiliki parkiran yang luas, sehingga penulis menyarankan apabila Anda ingin berkunjung ada baiknya parkir di Taman Dewi Sartika atau Taman Balai Kota. Seperti taman wisata Bandung lainnya, untuk masuk kesini Anda tidak perlu membeli tiket masuk.

Kedepannya juga direncanakan akan ada gedung Bandung Planning Gallery dan Museum Sejarah. Namun ketika penulis berkunjung pada hari Sabtu, 28 Januari 2017 keduanya masih belum selesai dan belum dibuka untuk umum.
“Bangsa yang besar ialah bangsa yang menghargai jasa – jasa para pahlawannya” Ir.Soekarno (1901-1970)
Makara kalau Anda berniat untuk mengajak berlibur buah hati, jangan lupa untuk membawa si kecil ke salah satu objek wisata di Bandung yang menunjukkan pelajaran menarik !
Sumber http://www.tempatwisatabandung.com/

0 komentar:

Posting Komentar